🦒 Khutbah Jumat Kisah Penuh Hikmah

KhutbahJumat Ramadhan: Hikmah Puasa Agar Tidak Mengharapkan Dunia Berlebihan ini merupakan rekaman khutbah Jum'at yang disampaikan oleh Dengan kita berpuasa sebulan penuh, kita menjadi orang yang senantiasa mengharapkan kehidupan akhirat, kita mengharapkan apa yang ada di sisi Allah berupa pahala yang besar, kita pun juga merasakan bahwa Salahsatunya yakni melalui khutbah Jumat Syawal pertama setelah Ramadan. Bulan Syawal adalah bulan penuh keberkahan. Umat muslim dapat mengerjakan amalan sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW, mulai dari puasa 6 hari di bulan Syawal, memperbanyak sedekah, dan amalan lainnya. Baca juga: Puasa Syawal Dikerjakan Tidak Berurutan, Ini Hukumnya. CeramahAgama Islam Tentang Kisah-Kisah Penuh Hikmah Hikmah adalah karunia Allah yang Allah Subhanahu wa Ta'ala berikan kepada siapa yang Allah kehendaki. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا IndonesiaDunia Filantropi Hikmah Mualaf Rumah Zakat Sang Pencerah Ihram Alquran Digital. islam digest. Nabi Muhammad Muslimah Kisah Fatwa Mozaik Kajian Alquran Doa hadist. Internasional. Timur tengah Palestina Eropa Amerika Asia Afrika Jejak Waktu Australia Plus DW. Ekonomi. Digital Syariah Bisnis Finansial Migas pertanian Global. KhutbahJumat Tentang Ikhlas. Khutbah jumat Setiap amal perbuatan manusia butuh ikhlas sebagai pra-syarat diterimanya amal kebaikan tersebut di hadapan Allah swt. ikhlas Khotbah Jumat - Tiga Ibadah Penting Dalam Bulan Ramadhan. Khotbah Jumat - Tiga Ibadah Penting Dalam Bulan Ramadhan إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ Khutbahjumat PDF terbaru berikut ini akan menceritakan tentang tangisan Nabi Muhammad SAW yang sempat [] Khutbah Jum'at, Tema Umum Redaksi Rabu, 20 Juli 2022, 05:49 Kamis, 21 Juli 2022, 10:02. Khutbah Jumat Tahun Baru Hijriyah: Tahun-tahun Yang Penuh Penyesalan (B. Indonesia) AnNisaa`: 9) Jamaah Jumat rahimakumulluh, Sebagai generasi penerus bangsa, santri harus multitalenta. Hiasi dan bekali dirinya dengan kekuatan maksimal yang dipersiapkan sebagai instrumen membangun kemakmuran bangsa dan negara. Setidaknya ada 5 kekuatan yang harus dimiliki santri: Pertama, kuat aqidah. Seorang mukmin yang kuat aqidah dan Kisahdi Gua Hira yang menjadi momen turunnya Al-Qur'an pada 17 Ramadhan ini menjadi titik penting peradaban Islam. Menziarahi tempat di mana ayat Al-Qur'an pertama kali diturunkan sedikit banyak dapat meningkatkan pemahaman kita bagaimana perjuangan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam. KisahPenuh Hikmah Imam Syafi'i Dan Perintah Ibunya Dalam Menuntut Ilmu. "Nak pergilah menuntut ilmu untuk jihad di jalan Allah SWT, Kelak kita bertemu di akhirat saja". Perintah Ibunda Imam Syafi'i kepada Imam Syafi'i sebelum rihlah (perjalanan menuntut ilmu). Kemudian Imam Syafi'i berangkat dari Makkah ke Madinah belajar dengan . - Bismillaahirrahmaanirrahiim.. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُAlhamdulillah..Segala puji bagi Allah pemilik alam semesta beserta isinya. Salawat dan salam semoga tercurah untuk seorang nabi dan rasul yang paling mulia, keluarganya, sahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik sampai hari kiamat. Amma ba’du ….Pada hari Jumat kita kembali dipertemukan dalam majelis khotbah salat Jumat yang insya Allah materi yang disampaikan mengenai hidup bahagia menurut Islam baik di dunia dan Jumat Singkat 2021 Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,Setiap orang yang ada di dunia pasti ingin hidupnya bahagia, definisi bahagia kalau kita lihat di KBBI yakni keadaan atau perasaan senang dan tenteram bebas dari segala yang menyusahkan baik di dunia maupun di juga bisa diartikan dengan keberuntungan seseorang. Setiap orang memang berbeda-beda bahagianya, karenaya akan berbeda pula cara yang dilakukan untuk mencapai kebahagiaan Al-Qur’an kata bahagia dijelaskan dengan berbagai macam definisi, misalnya sa’adah, di mana itu artinya kebahagiaan yang kekal, atau falah yang berarti kebahagiaan tercapai dengan menemukan apa yang dicari. Jika kita berpedoman pada Al-Qur'an, seperti dikutip dari laman Muhammadiyah, maka Allah membagi orang-orang yang bahagia menjadi enam macam, yakni Orang yang khusyuk dalam salatnya. Orang yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak berguna. Orang yang menunaikan zakat. Orang yang menjaga kemaluannya kecuali terhadap istri atau budak yang dimilikinya. Orang yang memelihara amanah dan janji yang dipikulnya. Orang yang memelihara salatnya. Hal ini seperti Allah jelaskan dalam al-Qur’an surah Al Mu’minun ayat اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِقَدۡ اَفۡلَحَ الۡمُؤۡمِنُوۡنَۙQad aflahal mu'minuun1. Sungguh beruntung orang-orang yang beriman,الَّذِيۡنَ هُمۡ فِىۡ صَلَاتِهِمۡ خَاشِعُوۡنَAllaziina hum fii Salaatihim khaashi'uun2. yaitu orang yang khusyuk dalam shalatnya,وَالَّذِيۡنَ هُمۡ عَنِ اللَّغۡوِ مُعۡرِضُوۡنَۙWallaziina hum 'anillaghwimu'riduun3. dan orang yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak berguna,وَالَّذِيۡنَ هُمۡ لِلزَّكٰوةِ فَاعِلُوۡنَۙWallaziina hum liz Zakaati faa'iluun4. dan orang yang menunaikan zakat,وَالَّذِيۡنَ هُمۡ لِفُرُوۡجِهِمۡ حٰفِظُوۡنَۙWallaziina hum lifuruu jihim haafizuun5. dan orang yang memelihara kemaluannya,اِلَّا عَلٰٓى اَزۡوَاجِهِمۡ اَوۡ مَا مَلَـكَتۡ اَيۡمَانُهُمۡ فَاِنَّهُمۡ غَيۡرُ مَلُوۡمِيۡنَ‌ۚ‏Illaa 'alaaa azwaajihim aw maa malakat aimaanuhum fa innahum ghairu maluumiin6. kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak ابۡتَغٰى وَرَآءَ ذٰ لِكَ فَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡعٰدُوۡنَ‌Famanib taghaa waraaa'a zaalika fa ulaaa'ika humul 'aaduun7. Tetapi barang siapa mencari di balik itu zina, dan sebagainya, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui هُمۡ لِاَمٰنٰتِهِمۡ وَعَهۡدِهِمۡ رَاعُوۡنَWallaziina hum li amaanaatihim wa 'ahdihim raa'uun8. Dan sungguh beruntung orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya,وَالَّذِيۡنَ هُمۡ عَلٰى صَلَوٰتِهِمۡ يُحَافِظُوۡنَ‌ۘWallaziina hum 'alaa Salawaatihim yuhaafizuun9. serta orang yang memelihara هُمُ الْوٰرِثُوْنUlaaa'ika humul waarisuun10. Mereka itulah orang yang akan mewarisi,الَّذِيۡنَ يَرِثُوۡنَ الۡفِرۡدَوۡسَؕ هُمۡ فِيۡهَا خٰلِدُوۡنَAllaziina yarisuunal Firdawsa hum fiihaa khaaliduun11. yakni yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalam surah lainnya Allah SWT berfirmanمَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ Artinya “Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” QS an-Nahl 97.Baca juga Apa Misi Dakwah Nabi Muhammad dalam Menyebarkan Islam? Ayat-ayat Al-Qur'an Tentang Rendah Hati dan Makna Sikap Bertawadhu Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,Imam al-Qurtubi menjelaskan dalam kitabnya Tafsir al-Qurtubi juz 10 halaman 174 bahwa terdapat beberapa tanda hidup bahagia Pertama adalah rezeki yang halal. Dengan rezeki yang halal dapat membuat hidup menjadi bahagia dan berkah, segala urusan menjadi mudah, keluarga penuh sakinah, mawaddah, dan rahmah, putra-putrinya saleh dan salehah, jiwa raga semangat untuk ibadah, harta melimpah ruah, bisa digunakan untuk haji dan umrah ke Makkah, serta ziarah Nabi Muhammad saw di Madinah, dan meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Kedua, qanaah, ridha dengan pemberian Allah. Seseorang yang memiliki uang banyak, jabatan yang tinggi, harta yang melimpah ruah, namun tidak memiliki sifat qanaah, ia akan selalu kurang, serakah, rakus, dan tentunya hidupnya tidak bahagia. Nabi Muhammad saw bersabda yang artinya“Sungguh beruntung orang yang masuk Islam, diberi kecukupan rezeki, dan diberikan qanaah oleh Allah atas apa yang diberikan kepadanya. HR. MuslimBagaimana agar kita bisa qanaah? Baginda Rasulullah kemudian bersabda lagi dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim“Lihatlah orang yang ada di bawah kalian, jangan melihat seseorang yang ada di atas kalian, hal tersebut agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah kepada kalian HR. Muslim. Ketiga, taufiquhu ilath-thâat, yakni mendapatkan pertolongan Allah untuk melakukan kebaikan, ibadah, dan taat kepada Allah Surah Muhammad Allah SWT berfirmanيٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِنۡ تَـنۡصُرُوا اللّٰهَ يَنۡصُرۡكُمۡ وَيُثَبِّتۡ اَقۡدَامَكُمۡYaaa ayyuhal laziina aamanuuu in tansurul laaha yansurkum wa yusabbit aqdaamakumWahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. QS. Muhammad 7Keempat, halâwah thâât, yaitu merasakan manisnya ibadah dan taat kepada Allah Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dalam Shahih al-Bukhari yang artinya “Ada tiga orang yang dapat menemukan manisnya keimanan 1 orang yang lebih mencintai Allah dan Rasul dibanding selainnya, 2 orang yang mencintai seseorang karena Allah, 3 orang yang membenci untuk kembali kepada kekufuran sebagaimana ia benci dimasukkan ke neraka."Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,Jiwa syukur dan sabar adalah kunci yang membuat seseorang bisa bahagia. Sejatinya, kebahagiaan bukan terletak pada apa yang sudah dimiliki secara materi, melainkan pada apa yang sudah dimiliki oleh untuk kebahagiaan akhirat misalnya bisa didefinisakan seperti meninggal dalam keadaan husnul khatimah, disambut malaikat rahmat, mendapatkan ampunan dan jaminan surga, bisa berkumpul di surga, hingga mendapatkan rida dari Allah kita semua selalu mendapatkan rahmat Allah agar kita menjadi manusia yang bahagia hidup di dunia dan akhirat. Aamin allahumma Aamiin. Baca juga Cara Tetap Bahagia & Kesehatan Mental Terjaga di Tengah Pandemi Meningkatkan Imun Tubuh sekaligus Menikmati Kebahagiaan Khutbah Jumat Singkat 2021 Makna Bersabar dalam Setiap Kondisi - Sosial Budaya Penulis Dhita KoesnoEditor Addi M Idhom Khutbah I اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ اَلْحَمْدُ ِللهِ جَعَلَ رَمَضَانَ شَهْرًا مُبَارَكًا، وَفَرَضَ عَلَيْنَا الصِّيَامَ لِأَجْلِ التَّقْوٰى. أَشْهَدُ أَنْ لَاۧ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ . اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مَحَمَّدِ نِالْمُجْتَبٰى، وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَهْلِ التُّقٰى وَالْوَفٰى. أَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى. فَقَالَ اللهُ تَعَالٰى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ يَاۤأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءٰمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ Ma`âsyiral Muslimîn jamaah shalat Jumat hafidhakumullâh, Pada kesempatan yang mulia ini marilah kita tingkatkan kualitas takwa kita, di antaranya dengan berusaha melaksanakan ibadah Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Kita saat ini berada di bulan suci Ramadhan, yaitu bulan yang diberkahi. Terutama karena di bulan Ramadhan ini ada peristiwa agung, yaitu Nuzul al-Qur’an turunnya kitab suci al-Qur’an. Al-Qur’an ini berfungsi sebagai nûr cahaya, hudan petunjuk, dan rahmat bagi manusia. Telah maklum bahwa Ramadhan adalah bulan keberkahan, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ يُبَشِّرُ أَصْحَابَهُ، يَقُوْلُ " قَدْ جَاۤءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، تُفْتَحُ فِيْهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَتُغْلَقُ فِيْهِ أَبْوَابُ النَّارِ، فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَها فَقَدْ حُرِمَ " وَهٰذَا لَفْظُ حَمَّادِ بْنِ زَيْدٍ، أَخْرَجَهُ النَّسَائِيُّ، عَنْ بِشْرِ بْنِ هِلَالٍ ـ Dari Abu Hurairah ia berkata Rasulullah memberikan kabar gembira kepada para sahabat beliau. Beliau bersabda telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, yaitu bulan yang diberkahi, Allah telah memfardhukan mewajibkan atas kalian berpuasa di bulan itu, di bulan itu dibukalah pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan di bulan itu pula ada Lailatul Qadar Malam Qadar yang lebih baik dari seribu bulan”, Siapa saja yang terhalang dari kebaikan malam itu maka ia terhalang dari rahmah Tuhan HR. al-Nasa’i. Oleh karena itu, sesungguhnya kita diajarkan oleh Nabi Muhammad agar menyambut bulan Ramadhan ini dengan mempersiapkan diri sebaik-baiknya sejak jauh-jauh hari, dari bulan Rajab. Sejak bulan Rajab kita diajarkan untuk memohon keberkahan hidup di bulan Rajab, Sya’ban, dan Ramadhan. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam Ahmad, kita diajarkan agar berdoa اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِيْ رَمَضَانَ ”Wahai Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan bulan Sya’ban, dan berkahilah pula kami di bulan Ramadhan.” Mengapa kita diajarkan untuk memohon keberkahan? Apakah keberkahan penting bagi kita? Ini karena keberkahan hidup menjadi dambaan setiap orang yang berakal sehat. Berkah berarti bertambah. Dalam makna luas berkah berarti bertambah kebaikan ziyâdat al-khair fî al-syai’, termasuk kesejahteraan baik dari segi material maupun immaterial. Berkah dalam arti materi, seperti harta benda yang kita miliki makin bertambah, dan usaha semakin maju. Berkah dalam arti immateri, seperti ketenteraman hati kita makin terasa, dan pengetahuan dan wawasan yang semakin bertambah luas, yang mengarahkan kepada sikap dan perbuatan yang penuh hikmah kebijaksanaan, sikap dan perbuatan yang moderat, tidak ekstrem, sikap dan perbuatan yang mencerminkan rahmatan lil alamin. Ma’asyiral Muslimin yang semoga dimuliakan Allah, Di antara hikmah bulan Ramadhan adalah ada pengabulan doa bagi orang yang berdoa; ada penerimaan tobat orang yang bertobat, dan ada pengampunan bagi orang yang mohon ampunan. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits Qudsi yang panjang, yang diriwayatkan dari Ibn Abbas radhiyallau anhuma, di dalam bagian hadits ini disebutkan يَقُوْلُ اللهُ - عَزَّ وَجَلَّ - فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ ثَلاثَ مَرَّاتٍ هَلْ مِنْ سَاۤئِلٍ فَأُعْطِيَهُ سُؤَلْهُ ؟ هَلْ مِنْ تَاۤئِبٍ فَأَتُوْبَ عَلَيْهِ ؟ هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرَ لَهُ؟ “Dalam setiap malam bulan Ramadhan Allah azza wa jalla berseru sebanyak tiga kali Adakah orang yang meminta maka aku penuhi permintaannya? Adakah orang yang bertobat maka aku terima tobatnya? Dan adakah orang yang memohon ampunan maka aku ampuni dia?” HR. Al-Thabrâni dan al-Baihaqî. Jamaah shalat Jumat yang semoga dimuliakan Allah, Pada bulan Ramadhan kita diwajibkan berpuasa, yang tujuan utamanya adalah untuk menjadikan kita orang-orang yang bertakwa. Sejarah kewajiban puasa Ramadhan ini ditetapkan pada bulan Sya’ban Tahun Kedua Hijriyah, yang mengandung banyak hikmahnya. Di antara hikmah berpuasa Ramadhan adalah mensyukuri nikmat Tuhan yang diberikan kepada kita selama ini. Karena makna ibadah secara mutlak, termasuk ibadah puasa, adalah ungkapan syukur dari seorang hamba kepada Tuhannya atas nikmat-nikmat yang telah diberikan kepadanya. Sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an, bahwa kita tidak akan dapat menghitung nikmat Tuhan QS. Ibrâhim [14] 34. Dalam puasa Ramadhan setidaknya ada 3 faedah manfaat, yaitu fâ’idah rûhiyyah manfaat psikologis/spiritual/kejiwaan, fâ’idah ijtimâ’iyyah manfaat sosial-kemasyarakatan dan fâ’idah shihhiyyah manfaat kesehatan. Di antara faedah kejiwaan dari berpuasa Ramadhan adalah pembiasaan diri kita agar berlaku sabar, ajaran agar kita mengekang hawa nafsu, dan ekspresi atau ungkapan mengenai karakteristik takwa yang tertanam dalam hati. Takwa itulah yang menjadi tujuan khusus dalam berpuasa Ramadhan. Di antara faedah sosial-kemasyakatan dalam puasa Ramadhan ini adalah pembiasaan kita, umat Islam, untuk tertib, disiplin dan bersatu padu, cinta keadilan dan kesetaraan di antara umat Islam antara yang kaya dan yang miskin, antara yang pejabat dan rakyat, antara pengusaha dan karyawan, dan seterusnya. Tidak ada perbedaan di antara mereka, semuanya wajib berpuasa ketika telah memenuhi persyaratannya. Juga di antara faedah sosial dari puasa adalah pembentukan rasa kasih sayang dan berbuat baik di antara kaum Muslim, sebagaimana puasa Ramadhan ini melindungi masyarakat dari keburukan-keburukan dan kemafsadatan. Adapun di antara manfaat kesehatan dari berpuasa Ramadhan adalah berpuasa itu membersihkan usus-usus dan pencernaan, memperbaiki perut yang terus-menerus beraktifitas, membersihkan badan dari lendir-lendir/lemak-lemak, kolesterol yang menjadi sumber penyakit, dan puasa dapat menjadi sarana diet atau pelangsing badan. Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah, Oleh karena itu, marilah Bulan Ramadhan ini, kita jadikan bulan kesederhanaan, bulan peribadatan, bulan memperbanyak berbuat kebajikan kepada orang-orang fakir dan orang-orang yang membutuhkan bantuan, bulan perlindungan badan kita, ucapan kita dan hati kita dari hal-hal yang dilarang agama, seperti perkataan keji qaul az-zûr, ghibah, menebar hoaks, fitnah, hate speech ujaran kebencian, dan adu domba, baik secara langsung maupun melalui media-media digital, media elektronik, televisi, radio, internet, dan media sosial medsos. Intinya marilah kita jadikan bulan Ramadhan ini bulan penyucian badan dan rohani kita dari segala keburukan, agar kita mendapatkan hikmah yang berharga dan keberkahan hidup. Saudara-saudara jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah, Sebagai penutup khutbah pertama ini marilah kita renungkan firman Allah Ta’ala dalam QS. al-A’raf 7 ayat 96 أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٓ ءٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَاْلأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوْا فَأَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ. Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan ayat-ayat Kami itu, maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan. Semoga kita mendapatkan hikmah yang berharga dan keberkahan di bulan Ramadhan ini. Amîn yâ rabbal âlamîn. بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ بِاْلُقْرءَانِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهٗ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ Khutbah II اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ Ustadz Ahmad Ali MD, Pengurus Lembaga Dakwah PBNU Klik di Sini untuk Membaca Berita Lainnya tentang Kumpulan Materi Khutbah - Berikut materi khutbah jumat singkat dengan tema hikmah dibalik musibah. Sesuai tema khutbah jumat ini mengenai hikmah seusai musibah. Musibah akan diterima setiap hambanya. Oleh karena itu sebagai seorang muslim, musibah harus kita sikapi makna di dalamnya. Baca juga Khutbah Jumat Singkat Sifat Sabar Baca juga Khutbah Jumat Singkat Salat Kewajiban Orang Islam Baca juga Khutbah Jumat Singkat Mempersiapkan Bekal Sebelum Kematian Ibarat sebuah pepatah dibalik kesusahan ada kemudahan. Kesusahan dan kemudahan itu merupakan nikmat Allah SWT yang diberikan kepada setiap hambanya. Bagi khatib jumat khutbah berikut dapat dijadikan materi pembantu dalam menentukan tema khutbah. Materi khutbah ini dikutip dari Yayasan Pusat Kajian dan Pengembangan Islam YPKPI Masjid Raya Baiturrahman Simpanglima Semarang. Khutbah I السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعـد قال الله تعالى اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا Jamaah jumah rohimakumullah. Marilah kita senantiasa meningkatkan kualitas keimanan, ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan senantiasa beribadah kepada-Nya. Dan juga selalu meningkatkan intensitas amal salih kita setiap harinya. Dalam situasi apapun kita tetap bersyukur kepada Allah SWT. Dan marilah kita selalu meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita secara berkualitas dalam menjalankan perintah dan larangan Nya. Kita pahami, saat sekarang kita masih menjalani ujian kehidupan dalam suasana covid-19, yang tentu dengan penuh kecemasan dan membawa korban. Dalam beberapa pekan terakhir ini, kita dapat menyaksikan banyak sekali musibah yang menimpa saudara kita. Mulai erupsi Gunung Semeru, gempa bumi, banjir hingga tanah longsor. Musibah itu tidak sedikit menyebabkan korban jiwa. Sejatinya kehidupan manusia tidak pernah sepi dari ujian Allah SWT. Kesenangan, kebahagiaan, dan kesedihan selalu hadir dan terus bergantian. Suka dan duka selalu menjadi hiasan dalam kehidupan kita. Seorang sahabat Wahab bin Minbah pernah menyatakan bahwa seorang yang berilmu tidak akan sempurna ilmunya sebelum dia menerima ujian sebagai nikmat dan nikmat sebagai ujian. Artinya bila seseorang ditimpa ujian pada hakikatnya sedang menanti datangnya nikmat. Sedangkan orang yang diberi kenikmatan oleh Allah SWT, sesungguhnya dia sedang menanti ujian. Kita sangat memahami bahwa segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini pasti dengan izin Nya. Allah SWT berfirman. وَإِن يَمْسَسْكَ ٱللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُۥٓ إِلَّا هُوَ ۖ وَإِن يَمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ وَهُوَ ٱلْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِۦ ۚ وَهُوَ ٱلْحَكِيمُ ٱلْخَبِيرُ "Dan jika Allah SWT menimpakan suatu bencana kapadamu, tidak ada yang dapat menghilangkannya selain Dia. Dan jika Allah mendatangkan kebaikan kepadamu, Dia Maha kuasa atas segala sesuatu." "Dan Dia lah yang berkuasa atas hamba-hamba Nya. Dan Dia Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui." QS Al An’am ayat 17-18. Jamaah jumah rohimakumullah. Setiap ujian yang datang dari Allah SWT pasti memiliki nilai hikmah dan kebaikan. Hanya saja manusia sering luput menyingkap kebaikan tersebut. Berbagai ujian bencana dan musibah memiliki peran penting bagi kehidupan manusia. "Tidaklah seorang Muslim itu semata-mata ditimpa musibah dengan keletihan, kesulitan, penyakit, kesedihan, bahkan dengan tusukan sebuah duri sekalipun, tiada lain Allah akan menjadikannya sebagai penebus dosa dan kesalahan-kesalahan." HR Bukhari. Dengan adanya berbagai musibah dan bencana alam yang menimpa bangsa ini, sebagai seorang mukmin banyak hikmah yang dapat kita petik sebagai pembelajaran, pendewasan mental spiritual, dan sekaligus sebagai bahan muhasabah, tadabur serta dzikrullah. Pertama, ujian dan musibah ini merupakan keinginan Allah dengan cara untuk mengingatkan hamba-hamba Nya agar tidak melampaui batas, tidak melakukan kemaksiatan, dan kerusakan di muka bumi. Musibah dan ujian ini untuk menyadarkan manusia supaya bertaubat dan mendekatkan diri kepada Nya. Kedua, pentingnya meningkatkan integrasi ibadah dan isti'anah, meminta pertolongan Allah SWT. "Iyyaka na’budu waiyyaka nasta’iin." Tentunya integritas ini dibuktikan dengan kesalihan yang murni dengan peneguhan iman. Ketiga, menyadarkan manusia bahwa dunia ini adalah milik Allah SWT dan manusia memilki sifat lemah. Setiap ujian harus diimbangi dengan kesabaran dan sikap optimisme. Musibah pada awalnya memang penuh dengan duka, namun perlahan tapi pasti akan berganti dengan suka dan bahagia. Keempat, sebagai bentuk kasih sayang Allah SWT kepada hamba Nya, apabila Allah mencintai suatu kaum, Dia akan menimpakan ujian kepada mereka. Untuk melihat siapa yang rida, maka ia akan meraih rida Allah SWT. Namun sebaliknya, siapa yang tidak suka maka Allah akan murka.HR Ibnu Majah. Jamaah jumah rohimakumullah. Seharusnya manusia dapat mendeteksi bencana dengan modal pengetahuan, jangan malah membuat kerusakan. Sebagaimana firman Allah SWT. مَاۤ اَصَابَ مِنۡ مُّصِيۡبَةٍ فِى الۡاَرۡضِ وَلَا فِىۡۤ اَنۡفُسِكُمۡ اِلَّا فِىۡ كِتٰبٍ مِّنۡ قَبۡلِ اَنۡ نَّبۡـرَاَهَا ؕ اِنَّ ذٰ لِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيۡرٌۚ "Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan tidak pula pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam Kitab Lauhul Mahfuzh sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." QS Al Hadid ayat 22. Sebagai bangsa, adanya bencana yang bertubi-tubi dipandang dan dijadikan ujian untuk mengukur moral kita, apakah kita termasuk yang pandai bersyukur atau tidak. Serta untuk mengukur solidaritas sosial dan kemanusian. Di tengah bencana yang saudara kita sedang hadapi, semoga tidak ada yang memanfaatkan dengan mengail ikan di air keruh, melakukan kebohongan, politisasi bencana, serta korupsi dana bencana. Semoga memasuki tahun 2022 ini tidak terjadi bencana mengerikan lagi. Terjadinya bencana haruslah kita jadikan momentum untuk bangkit dengan spirit keimanan serta kemuliaan keadaban. Wallahu a’lam bishawab. بارك الله لي ولكم فى القران العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الأيات والذكر الحكيم وتقبل مني ومنكم تلا وته إنه هو الغفور الرحيم Khutbah II اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيّدِنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛ أعوذ بالله من الشيطان الرجيم. بسم الله الرحمن الرحيم. إنَّ اللهَ وملائكتَهُ يصلُّونَ على النبِيِّ يَا أيُّهَا الذينَ ءامَنوا صَلُّوا عليهِ وسَلّموا تَسْليمًا اللّـهُمَّ صَلّ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا صلّيتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيم وبارِكْ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا بارَكْتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيمَ إنّكَ حميدٌ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَ ذُنُوْبَ وَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا Demikian materi khutbah jumat singkat, semoga bermanfaat. * Klik di Sini untuk Membaca Berita Lainnya tentang Kumpulan Materi Khutbah

khutbah jumat kisah penuh hikmah